Kamis, 02 Maret 2017

Rindu bib

Ini bukan post yang biasa saya share ke teman-teman untuk berbagai pengetahuan. Saya hanya ingin menyurahkan sedikit yg saya pendam sejak lama.
Saya adalah pengikut pengajian majelis Rasulullah SAW. Sewaktu masih dipimpin oleh guru besar alm.habib Munzir almusawa. Saya masih tidak percaya kalau beliau meninggal karna saya baru saja merasakan kehangatan,keindahan pengajian, sejuknya suara sholawat. Tapi mau bagaimana lagi ini sudah takdir beliau meninggal dunia sangat cepat.

Betapa lembutnya hati beliau. Ntah di mata saya beliau guru yg sangat sempurna sekali. Saya rindu beliau. Saat beliau masih jadi guru di MR saya sering sekali datang ke acara. Tapi setelah beliau meninggal saya sudah tidak sering lagi ke acara. Karna saya tak merasakan lagi kehangatan didalam pengajian itu.

Pernah sekali saya datang setelah almarhum wafat. Yg saya rasakan seperti ada yg kosong dalam majelis itu. Andai majelis ada lah mulut yg diisi dengan gigi rata. Tanpa beliau seperti ada gigi yg hilang. Sepi rasanya pengajian itu

Post saya memang tak begitu penting tapi ini hati saya. Saya hanya orang umum yang tak banyak faham agama. Hanya saja saya ingin kembali merasakan kehangatan pengajian itu lagi. Semoga saya menemukan

Senin, 29 Agustus 2016

Kulit jagung

Suatu kebanggaan untuk saya karna baru pertama kali membuatnya. Di blog blog lain dijelaskan perebusan kulit jagung dengan wantex memerlukan waktu 1jam. Tapi karna orang tua saya ngotot kalo perebusam 15 menit saja cukup. Saya pun nurut, ternyata berhasil tidak mengecewakan hehe. Rencananya saya akan membuat prakarya dari kulit jagung. Kalau mau tau serc aja ya indah pada waktunya prakarya dari kulit jagung :) sampai jumpa


Kamis, 10 September 2015

Potret Budaya Politik Masyarakat Indonesia



            Potret Budaya Politik Masyarakat Indonesia
Dalam kehidupan bermasyarakat budaya memiliki peranan penting karena dimanapun kita berada di situ pasti ada budaya. Antar masyarakat satu dengan yang lain budayanya pasti  berbeda. Dalam melakukan aktifitas suatu kelompok masyarakat selalu menggambarkan budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut, karena pada dasarnya kita sedang beraktifitas dengan budaya yang melekat dalam diri anggota masyarakat tersebut.
Kebudayaan terlihat dalam perilaku manusia dari berbagai kehidupan, termasuk aspek politik.
A.   Hakikat budaya politik
1.     Pengertian budaya politik
Istilah budaya politik merupakan bahasa dari the political culture. Istilah ini diperkenalkan  oleh Gabriel A.Almond. Gabriel dan Sidney menulis buku yang sangat berpengaruh terhadap ilmu politik, yaitu The Civic Culture. Para pakar politik Indonesia menerjemahkan konsep civic culture menjadi budaya politik atau kebudayaan politik.
Pengertian umum budaya politik adalah sebagai pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi , dan pilihan politik seseorang. Makna lain dari budaya politik menyatakan bahwa budaya politik merupakan suatu konsep yang terdiri atas sikap, nilai-nilai dan keteampilan yang sedang berlakubagi seluruh anggota masyakat termasuk pola-pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok-kelopmpok masyarakat. Sebenarnya banyak unsur-unsur yang membangun pengertian budaya politik.
2.     Klasifikasi Budaya Politik
Di dalam kehidupan sehari-hari dapat menemukan prilaku dalam kegiatan politik yang menggambarkan orientasi dan peranan suatu kelompok masyarakat sebagai berikut :
1)      Dalam pemilihan umum, tidak menutup kemungkinan kalian akan menemukan orang yang mengaku memilih partai tertentu karena diberi uang oleh pengurus partai yang bersangkutan. Atau memilih partai yang sama dengan atasan supaya dinaikan pangkat.
2)      Ada juga orang yang masa bodoh atau tidak peduli dengan berbagai kegiatan politik yang berangsung dinegaranya
3)      Ada pula orang yang hanya peduli dengan kepentingan daerah asalnya, dia sama sekali tidak peduli dengan kepentingan bangsa dan Negara.


a)     Budaya politik parokial (parochial political cultre)
Budaya politik parokial sering diartikan sebagai budaya politik yang sempit. Dikatakan sempit karena orientasi individu atau msyarakat masih sangat terbatas dengan ruang lingkup yang sempit.
b)    Budaya politik Subjek (subject politicial culture)
Budaya ini lebih baik dari pada budaya sebelumnya. Masyarakat atau individu yang bertipe budaya politik subjek telah memiliki perhatian, dan minat terhadap sitem politik. Sistem politik ini masyarakat atau individu hanya menerima aturan tersebut secara pasrah. Tidak ada keinginan atau hasrat untuk menilai, menelaah atau bahkan mengkritisi setiap kebijakan yang di keluarkan pemerintah.  Artinya masyarakat cenderung pasif hanya menerima keputusan dari pemerintah.
c)     Budaya Politik Partisipan (participant political culture)
Budaya politik partisipan merupakan tipe budaya politik yang ideal. Dalam politik partisipan individu atau masyarakat telah memiliki perhatian, kesadaran, minat serta peran politik yang sangat luas. Adanya kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Pada kenyataannya, ketiga budaya politik sebagaimana diuraikan diatas tidak dapat berdiri sendiri. Almond menyimpulkan bahwa budaya politik warga Negara adalah budaya politik campuran yang didalamnya banyak individu yang aktif dan dalam politik, tetapi banyak pula yang mengambil peranan sebagai subjek yang pasif.
B.   Karakteristik Budaya Politik Masyarakat Indonesia
     Budaya politik Indonesia sampai saat ini belum mengalami perubahan. Karena menurut hukum-hukum perkembangan masyarakat, perubahan yang menyangkut kebudayaan cenderung berjalan lambat. Sistem politik Indonesia sudah beberapa kaliberubah yaitu : politik demokrasi liberal dan saat ini system demokrasi pancasila.
a.      Budaya politik Indonesia di satu pihak masih bersifat parokial-kaula, dan budaya politik partisipan di lain pihak.
b.      Sifat ikatan primordial masih berakar kuat dalam masyarakat Indonesia.
c.       Kecenderungan budaya politik Indonesia yang masih memegang kuat paternalisme.

C.    Hakikat kesadaran politik
1.     Makna kesadaran politik
   Pada hakekatnya budaya politik merupakan cerminan dari kesadaran politik suatu masyarakat terhadap system politik yang sedang berlaku. Kesadaran politik masyarakat sangat tergantung pada latar belakang pendidikannya. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi biasannya mempunyai  kesadaran politik yang tinggi. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, maka kesadaran politiknya pun relative rendah,sehingga memerlukan pembinaan.
   Kesadaran politik bisa tercipta salah satunya melalui sosialisasi poitik. Sosialisasi politik adalah proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan oleh suatu generasi kepada generasi lain melalui berbagai media perantara seperti kelurga, sekolah, partai politik, media massa dan sebagainya supaya tercipta masyarakat  yang memiliki kesadaran politik.
2.     Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik
   Mekanisme sosialisasi budaya politik mengandung pengertian berupa cara-cara atau teknik penanaman atau pembentukan nilai-nilai politik kepada individu atau anggota masyarakat untuk memperkuat dan mengarahkan orientasi politik yang telah ada dalam dirinya.
   Ada 3 mekanisme sosialisasi pengembangan budaya politik yaitu :
   Imitasi, instruksi dan motivasi
1.      Imitasi yaitu proses sosialisasi melalui peniruan terhadap prilaku yang ditampilkan orang lain, dan merupakan hal yang amat penting dalam sosialisasi pada masa kanak-kanak.
2.     Intruksi  mengacu pada proses sosialisasi melalui proses pembelajaran baik secara formal (di sekolah), informal (pendidikan di keluarga) maupun dalam bentuk nonformal
3.     Motivasi merupakan mekanisme proses sosialisasi yang dikaitkan dengan pengalaman individu pada umumnya yang secara langsung mendorong dirinya                                                                             untuk belajar dari pengalaman-pengalaman mengenai tindakan yang sesuai dengan sikap-sikap dan pendapatnya sendiri.

a.     Keluarga
   Keluarga merupakan agen pertama yang sangat menentukan pola pembentukan nilai-nilai politik bagi seorang individu. Di tanamkan nilai-nilai atau keyakinan politik dari orang tua baik secara langsung ataupun tidak langsung.

b.     Sekolah
   Saat waktu sekolah, anak pun belajar tentang nilai-nilai, norma dan atribut Negaranya. Proses pengetahuan politik siswa mulai terbentuk semenjak taman kanak-kanak. Seperti adanya gambar presiden, wakil presiden dan tidak jarang dipasang juga gambar tokoh-tokoh yang lain.
c.      Partai Politik
   Menurut pasal 1 angka 1 UU RI Nomor 2 tahun 2011 tentang Partai politik menegaskan bahwa partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga Negara Indonesia secara sukarel atas kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan Negara, serta memelihara keutuhan NKRI.
d.      Media Lainya
   Sosialisasi politik juga dapat dilakukan melalui peristiwa sejarah yang telah berlangsung, seperti perjuangan tokoh-tokoh politk pada masa lampau. Sosialisasi dari media massa, termasuk televisi, radio, majalah dan surat kabar, serta juga bisa mengikuti berbagai semina, dialog dan debat politik yang pada tujuannya merupakan sarana sosialisasi politik.
D.   Contoh Budaya Politik Partisipan
1.    Bentuk-bentuk Budaya politik Partisipan
   Budaya politik partisipan merupakan tipe budaya politik ideal, di mana dalam budaya politik ini orientasi politik rakyat tidak hanya bersifat kognitif atau afektif saja, tetapi sudah merupakan orientasi politik yang bersifat evaluative yang ditandai dengan dimilikinya kemampuan rakyat dalam menilai dan mengontrol semua kebijakan dari para pmegang kekuasaan.
   Partisipan politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga Negara baik secara individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang tujuannya untuk mempengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkannya atau tidak merugikannya.
   Budaya politik partisipan yang diwujudkan melalui partisipasi politik dapat terwujud dalam berbagai bentuk. Samuel Huntington dan Joan M. Nelson berhasil mengenditifikasi empat bentuk partisipasi politik, yaitu : kegiatan pemilihan, lobbying, kegiatan organisasi, mencari koneksi, dan tindakan kekerasan

Kamis, 03 September 2015

contoh kata pengantar untuk booklet




Pengantar Penulis

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan booklet. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW.
Booklet  ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran di SMK N 30 Jakarta. Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rohimah dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan booklet ini.
Saya  menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan booklet ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan booklet ini.

jakarta, 15 febuari 2015
Penulis
Wijiastuti Pitayaningsih